Rabu, 21 Desember 2011

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi(pesan,ide,gagasan) dari satu pihak ke pihak yang lain.Pada umumnya,komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak gerik badan,menunjukan sikap tertentu,misalkan tersenyum,menggelengkan kepala,mengangkat bahu,cara ini disebut komunikasi nonverbal.

Pengertian komunikasi
            Kata atau istilah komunikasi (berasal dari inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asalnya adalah dari bahasa latin yaitu “communicatus” dan perkataan ini bersumber pada kata commnis dalam kata commnis ini memiliki makna “berbagi”atau “menjadi milik bersama” yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.    
Proses Komunikasi                                                                                                                             
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seorang kepada orang lain.Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another.Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?




Saluran komunikasi dalam organisasi
            Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi,gagasan atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat didalamnya guna mencapai kesamaan makna.Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai konteks.Konteks omunikasi yang telah dibahas pada modul-modul sebelumnya adalah komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) dan komunikasi kelompok.Konteks komunikasi selanjutnya yang akan kita bahas adalah komunikasi organisasi.Tindak komunikasi dalam suatu organisasi berkaitan dengan pemahaman mengenai peristiwa komunikasi yang terjadi didalamnya,seperti apakah instruksi pimpinan sudah dilaksanakan dengan benar oleh karyawan ataupun bagaimana karyawan/bawahan mencoba menyampaikan keluhan kepada atasan,memungkinkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan.Ini hanya satu contoh sederhana untuk memperlihatkan bahwa komunikasi merupakan aspek penting dalam suatu organisasi,baik organisasi yang  mencari keuntungan ekonomi maupun organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan.

Peranan Komunikasi Informal
Penelitian ini berjudul Peranan Komunikasi Informal dalam Meningkatkan Gairah Kerja Karyawan di Universitas Sahid Jakarta. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi informal, untuk mengetahui manfaat komunikasi informal, dan untuk mengetahui peranan media komunikasi informal dalam meningkatkan gairah kerja karyawan Universitas Sahid. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif, yaitu memecahkan masalah yang diteliti dengan mengumpulkan informasi aktual secara rinci dengan menggambarkan atau melukiskan objek penelitian yang berdasarkan fakta-fakta yang objektif serta data-data yang nampak. Populasi penelitian in adalah karyawan Universitas Sahid Jakarta berjumlah 214 orang karyawan dengan sampel berjumlah 68 responden. Untuk pengambilan sampel menggunakan Purposive sample, yaitu pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut-pautnya atau presentatif dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi informal yang terjadi di Universitas Sahid Jakarta dalam meningkatkan gairah kerja karyawan adalah cukup berperan dalam strata sedang. Hampir setengahnya responden merasakan manfaat dari pembicaraan komunikasi informal tersebut. Media yang digunakan dalam melakukan komunikasi informal antar sesama rekan kerja dan pimpinan adalah telepon internal (air-phone). Komunikasi secara langsung tanpa menggunakan media lebih baik dan efektif serta mudah dimengerti, karena dapat melihat secara langsung gerak-gerik dan mimik lawan bicara.

Hambatan Komunikasi
            Didalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalanya proses komunikasi.Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow dan Fergus Panton,ada hambatan –hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah:
1.      Status Effect
Adanya perbedaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan.Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2.      Semantik Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaan kepada komunikasi.Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini,sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscomunication).Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh:pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi.keledai menjadi keledai yang lain.
3.       Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaan cara berfikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain.sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4.      Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan,agama dan lingkungan sosial.Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku,ras,dan bahasa yang berbeda.Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku.seperti contoh:kata “jangan” dalam bahasa indonesia artinya tidak boleh,tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5.      Phisical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.contohnya:suara riuh orang-orang atau kebisingan,suara hujan atau petir,dan cahaya yang kurang jelas.
6.      Poor choice of communication channels
Gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus,suara radio yang hilang dan muncul,gambar yang kabur pada pesawat televisi,huruf ketikan yang  buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7.      No feed back
Hambatan tersebut yaitu seorang sender mengirim pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia.Sperti contoh manager menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan,dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manager.


Peningkatan Efektifitas Komunikasi

Pesatnya perkembangan teknologi informasi tidak sekedar mengubah cara berkomuniksi manusia.Lebih dari itu,perkembangan ini terdampak luas di bidang bisnis,pemasaran dan perusahaan(dalam hal bagaimana ia berhubungan dengan pelanggannya).IMC (integrated marketing communication) lahir untuk menikapi perubahan tersebut.Faktanya,sebagai konsep yang baru dan sedang berkembang,IMC masih dipahami secara berbeda sampai hari ini.Buku ini mencoba untuk mengeksplorasi sejarah pembangunan konsep IMC dari awak kelahirannya pada tahun 1980-an dan perkembangan sampai hari ini,pro-kontra yang sering terjasi seputer IMC hingga bagaimana proses implementasi di indonesia yang bertujuan untuk mensintesiskan berbagai perbedaan pimikiran tantang IMC yang difokuskan pada perkembangan modern konsep IMC didunia internasional. Buku ini menyajikan suatu petualangan intelektual dari satu pemikir IMC ke pemikir IMC lainnya secara lugas untuk memahami keseluruhan peta IMC dan memberikan sudut pandang baru dalam memahami IMC yang belum pernah ditulis dalam buku IMC lainnya.Bagi para praktisi,buku ini menjelaskan secara mendalam dan menyeluruh bagaimana IMC harus diimplementasikan dalam perusahaah untuk meningkatkan loyalitas merek dan laba perusahaan,dan menyediakan prinsip-prinsip utama sebagai panduan dasar bagi implementasi IMC dalam praktik bisnis dewasa ini dan tantangan pemasaran dan komunikasi pemasaran di masa mendatang sehingga perusahaan mampu merespon secara tepat dan cepat persaingan pasar dan pergeseran perilaku konsumen.






sumber:





Sabtu, 05 November 2011

misi dan tujuan organisasi

Misi Dan Tujuan Organisasi
     Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.

Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
1. Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan rencana managemen atau usaha
2. Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.

2 unsur penting tujuan adalah :
1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2. Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan

Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi

Tipe-Tipe Tujuan
    Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan” , yaitu :
1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain

Proses Penetapan Tujuan
        Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah :
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya
2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik
5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi
6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.

Bidang-Bidang Tujuan
   Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus menetapkan tujuan :
1. Posisi Pasar
2. Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi
3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku
4. Profitabilitas
5. Inovasi
6. Prestasi dan Sikap Karyawan
7. Prestasi dan Pengembangan Manajer
8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik

Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan
    Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda untuk memnihi permintaan “trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan / campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.

Perumusan Tujuan
    Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak / himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi.
Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagao berikut :
1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
2. Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah
3. Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi
5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana
6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum
7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.

FUNGSI TUJUAN
1.Mendukung misi dan tujuan yang telah ditetapkan agar berjalan dengan sesuai perencanaan/planing
2.Menjalin kerjasama dengan organisasi agar berjalan sesuai dengan aturan yang ada
3.Mengefisiensikan tujuan dan misi yang telah ditetapkan
4.Mengembangkan dan berpartisipasi aktif dalam tujuan dan misi guna mencapai keberhasilan.

MANAGEMEN BY OBJECTIVE (MBO) oleh Peter Drucker :
     Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.

Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu :
1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer
2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif
4. Didorong adanya peserta dari bawahan
Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah : Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan

Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik dan dapat diukur

Kekuatan Dan Kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan program MBO :
1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
2. Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan dan sasaran
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
4. Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu

Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :
1. Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :
a. Gaya dan dukungan manajemen
b. Penyesuaian dan perubagan MBO
c. Keterampilan- Keterampilan antar pribadi
d. Deskripsi jabatan
e. Penetapan dan pengorganisasian tujuan
f. Pengawasan metoda pencapaian tujuan
g. Konflik anatara kreativitas dan MBO
Sumber:
http://sap.gunadarma.ac.id

proses perencanaan

PROSES PERENCANAAN

         Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
      Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

PROSES PERANCANGAN
1.PERMULAAN
      Tahap identifikasi masalah & perumusan permasalahan
Imajenasi dan aspirasi adlh arsitek sebagai sumber inspirasi dan
imajenasi terhadap usulan pemecahan masalah klien
2.PERSIAPAN
        Pengumpulan sistematis & analisis informasi permasalahan (pemograman)
Pengumpulan peta dasar, tapak , data areal(lingkungan buatan dan lamiah,
utilitas dll), dan informasi kendala (SWOT) dan data program ruang serta kriteria
yg menggambarkan karakteristik pemecahan arsitektural
3.PEMBUATAN USULAN
      Tahap pembuatan gagasan dan pengajuaan usulan bangunan, proses
pengajuan usulan rancangan disebut “sintesis” yitu ususlan yang dihimpun dng
mempertimbangkan kontek (sosial, ekonomi, dan fisik), program ruang, tapak,
teknologi, estetika & nilai perancangan. usulan ini disesuikan dng alternatif penataan dan bentuk yg berlainan, catatan
ini dapat digunkaan sebagai penyidikan atau pengulangan apabila ditemukan
masalah lagi.
usulan ini disesuikan dng alternatif penataan dan bentuk yg berlainan, catatan
ini dapat digunkaan sebagai penyidikan atau pengulangan apabila ditemukan
4.EVAULASI
        EVAULASI diperlakukan pd alternatifx2 usulan ajuan, tujuannya utk mengetahui
apakah alternatif ini tela memenuhi sasaran dan kreteria yang telah
dikembangkan pd tahap penyusunan program.
dlm tahap ini tak terhindarkan terjadi daur ulang pada masingx2 tahap
perancangan (sesuai keinginan klien)
LANGKAH – LANGKAH
PROSES PERANCANGAN
5.TINDAKAN
     Langkah dari proses perancangan meliputi aktivitas2x terkait persiapan dan
pelaksanaan sebuah proyek. Biasanya penyiapan dokumen pelaksanaan yg
berupa gambar kerja dan uraian keteranagan tertulis (spesifikasi proyek)

Rencana

     Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
        Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
       Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
      Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.
PERENCANAAN STRATEGIS
   Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
   Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 ).
   Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
  Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.


Faktor Waktu dan Perencanaan

Faktor waktu  mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal,  yaitu:
1. waktu sangat diperlukan untuk meaksanakan perencanaan yang efektif
2. waktu sering diperlukan untk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variable-variabel dan alternatif-alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan.
3. jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.
 TINGKAT MANAGEMEN                                    PERIODE PERENCANAAN
Manager Puncak                                             Manager puncak
  (presiden,direktur,manager umum                  (rencana-rencana jangka panjang antara 2-5 tahun
kepala atau manager devisi)                               atau lebih)             
Manager Menengah                                         Manager Menengah
  (manager fungsional,kepala                             (rencana-rancana jangka panjang menengah antara            
departemen manager produk)                            beberapa tahun sampai 3tahun)
Manager Lini Pertama                                     Manager Lini Pertama
  (penyedia,manager satuan,                             (rencana-rencana jangka pendek harian mingguan,bulanan,
pemimpin kelompok,supervisor)                        atau dari harian sampai 1tahun)

*Bagan diatas mengingatkan kita pada pembahasan tentang manager dan management.

    Faktor waktu lainnya yang mempengaruhi perecanaan adalah seberapa sering rencana-rencana dan strategi yang harus ditinjau kembali dan diperbaiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia dan derajat ketetapan perencanaan manajemen.kesimpulannya perencanaan adalah strategi yang menentukan dimana keberhasilan suatu usaha ataupun kegiatan dalam segala aspek.ya seperti halnya kita mempunyai planing untuk meraih kesuksesan dimasa yang mendatang..



Sumber:
http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2009/06/pp39_2006.pdf
http://sap.gunadarma.ac.id